TAKARANEWS – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, telah membacakan pidato pembukaan sebagai anggota TROIKA dalam Pertemuan Menteri Perdagangan dan Investasi (TIMM) G20 di Jaipur, India. Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan perlunya penguatan kerjasama dalam G20 untuk mengatasi berbagai tantangan dalam bidang perdagangan.
Dalam konteks saat ini, banyak tantangan yang harus diatasi dalam perdagangan dan investasi, terutama dalam era pasca-pandemi dan ketegangan geopolitik. Menteri Zulkifli Hasan menyatakan bahwa hambatan perdagangan dengan mitra G20, baik itu terkait isu politik, lingkungan, maupun teknis, perlu diatasi. Negara anggota G20 harus bekerja sama secara ekonomi untuk keuntungan bersama dan kesetaraan.
Pertemuan Menteri Perdagangan dan Investasi G20 ini bertujuan untuk merumuskan arah kebijakan dalam menghadapi tantangan-tantangan di bidang perdagangan. Menteri Zulkifli Hasan menganggapnya penting untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan kesejahteraan yang adil.
Indonesia, yang sebelumnya memimpin Presidensi G20 pada tahun 2022, saat ini telah mengalihkan kepemimpinan ke Kepemimpinan ASEAN. Menteri Zulkifli Hasan menyatakan bahwa Indonesia, sebagai pemimpin ASEAN tahun 2023, siap untuk bekerja sama dengan India, yang saat ini memegang Presidensi G20.
Tujuan kolaborasi ini adalah untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi yang lebih inklusif, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan. Pada pertemuan TIMM G20 tahun ini, Menteri Zulkifli Hasan dijadwalkan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara. Dalam kunjungannya, ia didampingi oleh beberapa pejabat penting dalam bidang perdagangan internasional. Sumber: detik.com