Cetak Sejarah, PT ASDP Indonesia Ferry Catat Laba Rp. 585 Miliar Pada 2022

TAKARANEWS – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan menyerahkan dividen sebesar Rp 101 miliar kepada negara sebagai kontribusinya. Hal ini didorong oleh transformasi perusahaan sepanjang tahun 2022 yang menghasilkan laba tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp 585 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, mengungkapkan bahwa dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada Senin (26/6), disepakati bahwa ASDP akan menyerahkan dividen sebesar 18 persen dari laba perusahaan pada tahun 2022, atau sekitar Rp 101 miliar.

“Penyerahan dividen ini merupakan komitmen kami untuk terus berkontribusi pada negara, terutama dalam mendorong program-program yang menguntungkan masyarakat Indonesia,” ujar Shelvy.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa Kementerian BUMN akan memberikan dividen terbesar dalam sejarah BUMN kepada negara sebesar Rp 80,2 triliun. Rincian pembayaran dividen BUMN kepada negara terdiri dari dividen BUMN perusahaan terbuka sebesar Rp 50,20 triliun dan sisanya Rp 29,97 triliun disumbangkan oleh BUMN perusahaan non terbuka.

Menteri Erick menjelaskan bahwa ASDP merupakan salah satu dari 7 BUMN non terbuka yang memberikan kontribusi dividen terbesar. Dengan demikian, ASDP juga turut berkontribusi pada negara, sehingga negara tidak hanya mendapatkan pendapatan dari pajak, tetapi juga hasil usaha yang baik.

“(Dividen) Untuk apa? Untuk program-program yang mendorong kepentingan masyarakat, seperti bantuan sosial dan lainnya. Ini merupakan keseimbangan yang terus dijaga, di mana BUMN yang sehat dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, manajemen ASDP berhasil mencapai terobosan dalam operasional dan keuangan setelah pandemi COVID-19. Sehingga pada tahun 2022, mereka berhasil mencatat kinerja positif dengan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp 585 miliar.

Shelvy menyebutkan bahwa ada dua faktor utama yang berkontribusi pada pencapaian ini. Pertama, dari sisi eksternal, adalah dampak pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh pemerintah. Selama tahun 2022, terutama pada periode angkutan Lebaran dan Natal-Tahun Baru tahun 2022, pergerakan penumpang dan kendaraan telah kembali normal dan terus meningkat.

Selain itu, pelonggaran pergerakan kendaraan dan penumpang setelah pandemi COVID-19 juga didukung oleh pencabutan PPKM oleh Pemerintah pada tanggal 30 Desember 2022, sehingga masyarakat lebih bebas dalam melakukan perjalanan.

Faktor kedua adalah faktor internal, antara lain perbaikan operasional dan proses bisnis yang lebih efektif dan efisien, termasuk digitalisasi sistem pemesanan tiket di seluruh pelabuhan ASDP.

Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP yang diaudit untuk periode Januari hingga Desember 2022, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp 4,381 triliun dan laba bersih sebesar Rp 585 miliar.

“Pendapatan tahun 2022 telah melampaui total pendapatan dalam kondisi normal sebelum COVID-19 pada tahun 2019 sebesar Rp 3,328 triliun, dengan kenaikan sebesar 23,4 persen dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp 3,550 triliun. Sedangkan laba bersih mencapai 220,8 persen dari target dan mengalami pertumbuhan sebesar 79,4 persen dari laba pada tahun 2021 sebesar Rp 326 miliar.

Sumber: liputan6.com

Bagikan