Seorang Warga Jepang Mengidentifikasikan Dirinya Sebagai Seekor Anjing, Ini Kata Psikolog

TAKARANEWS – Seorang pria di Jepang mengenakan kostum anjing dan berperilaku seperti hewan tersebut. Pria YouTuber ini dikenal dengan nama anjing, Toco. Perbedaan yang mencolok ini telah menarik banyak komentar, termasuk dari kalangan psikolog.

Dilaporkan oleh New York Post, psikolog meyakini bahwa Toco mungkin adalah seorang therian, yaitu seseorang yang mengidentifikasi dirinya dengan spesies hewan bukan manusia. Penting untuk membedakan ini dengan “furry,” di mana orang menikmati berperan sebagai hewan atau memakai kostum hewan (“fursuit”).

Dr. Elizabeth Fein, seorang profesor psikologi di Universitas Duquesne di Pittsburgh, menjelaskan, “Penting untuk membedakan antara furry, yang adalah penggemar hewan antropomorfik, dan therian, yang pada tingkat tertentu mengidentifikasi diri mereka sebagai makhluk selain manusia.”

“Therian,” lanjutnya, “misalnya, mungkin percaya bahwa mereka adalah jiwa kucing yang bereinkarnasi dalam tubuh manusia. Beberapa orang furry adalah therian, dan sebagian therian adalah furry, tetapi ini adalah dua kelompok yang berbeda.”

Istilah “therian” merupakan singkatan dari “therianthrope,” yang berasal dari kata Yunani kuno “ther” yang berarti “binatang buas,” dan “anthropos” yang berarti “manusia.” Ada beberapa individu di internet yang mengidentifikasi diri mereka sebagai makhluk non-manusia. Mereka yang menyebut diri mereka therian, atau sering disebut “otherkins,” sering menghadapi banyak rintangan dari masyarakat.

Dr. Kathleen C. Gerbasi, seorang profesor emerita di Niagara County Community College yang telah menyelidiki komunitas therian, furry, dan otherkin dengan International Anthropomorphic Research Project, menjelaskan, “Tantangannya banyak, terutama karena mereka umumnya tidak diterima oleh masyarakat sebagai therian.”

“Dalam banyak kasus, mereka harus menyembunyikan identitas sejati mereka. Beberapa melaporkan bahwa mereka ‘berpura-pura menjadi manusia’ agar sesuai dengan norma masyarakat,” ungkap Gerbasi.

Namun, beberapa individu pada akhirnya memilih untuk terbuka tentang identitas mereka sebagai therian. Salah satu contohnya adalah Naia Ōkami di Seattle yang kadang-kadang mengenakan telinga dan ekor serigala.

“Secara spiritual dan psikologis, saya mengidentifikasi diri saya sebagai serigala, tetapi saya sadar bahwa saya adalah manusia,” kata Ōkami kepada Daily Mail.

Ōkami menjalani kehidupan sebagai manusia biasa dengan pasangan manusia, pekerjaan, dan karir. Namun, menurutnya, secara batin, dia adalah seorang serigala.

“Kadang-kadang saya akan menggeram, kadang-kadang menggonggong, dan kadang-kadang saya akan melolong. Saya cukup terbuka tentang ini, tetapi banyak orang memilih untuk merahasiakannya, dan ini adalah hal yang wajar. Ketika saya masih di sekolah menengah, saya menghadapi intimidasi yang berat,” cerita Ōkami.

Sumber: detik.com

Bagikan