Jejak Kampung Siluman di Klaten

TAKARANEWS – Mari kita melacak jejak Kampung Siluman yang terletak di Klaten yang telah menghilang karena erupsi hebat dari Gunung Merapi.

Sejarah Gunung Merapi meninggalkan jejak yang panjang di wilayah Kabupaten Klaten, salah satunya adalah keberadaan Kampung Siluman. Konon, kampung ini yang sekarang menjadi hutan dulunya merupakan permukiman kuno yang hilang akibat terjangan erupsi.

Kampung Siluman terletak di kawasan puncak Gunung Merapi, hanya sekitar 5-6 kilometer dari puncak gunung aktif di perbatasan Jawa Tengah dan DIY.

Secara administratif, bekas perkampungan ini lebih dekat ke wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten. Kawasan ini termasuk dalam pengelolaan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM).

Di sisi barat dan utara Kampung Siluman terdapat alur Sungai Woro dengan tebing curam lebih dari seratus meter.

Di sebelah timur terdapat alur Sungai Anyar yang tidak terlalu dalam, sementara di selatan terdapat tegalan yang merupakan jalan akses utama ke Kampung Siluman.

Pohon pinus menjadi vegetasi utama yang masih tersisa di bekas kampung ini. Selebihnya adalah rerumputan dan padang rumput gajah yang dijaga oleh masyarakat untuk pakan ternak.

Kepadatan pohon pinus membuat kawasan ini, yang berada pada ketinggian sekitar 1200 meter di atas permukaan laut, selalu diselimuti udara sejuk. Cahaya matahari sulit menembus semak-semak di bawahnya, sehingga panas terik tidak pernah terasa.

Untuk mencapai bekas kampung dengan pemandangan eksotis ini, hanya ada satu jalur yang dapat diikuti. Dari kota Klaten, pengunjung penasaran dapat mengikuti jalan Klaten-Kemalang dan kemudian melanjutkan ke jalan Pasar Kembang Kemalang – Deles Indah.

Sebelum mencapai taman parkir di bekas kawasan wisata Deles Indah, ambil jalan ke kiri dan ikuti jalur truk angkutan galian C. Setelah sekitar 1 kilometer perjalanan, akan ada simpang tiga di perbatasan hutan BTNGM.

Di utara simpang tiga terdapat lahan lapang dan jalan setapak menuju Kampung Siluman. Jalan ini dilalui setiap hari oleh penduduk lokal yang mencari rumput sebagai pakan ternak dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor.

Untuk mencapai Kampung Siluman, perlu melewati jalan setapak yang menanjak di antara pohon-pohon pinus. Beberapa bagian jalan ini berada di samping dinding tebing dan tepi jurang tanpa pengaman.

Setelah sekitar 15 menit perjalanan menanjak dengan sepeda motor, padang rumput yang lebih datar dengan ukuran seukuran kampung akan menyambut di puncak. Di lokasi ini, tidak ada reruntuhan tembok bangunan atau pondasi seperti yang ada di kampung masa kini.

Sumber: detik.com

Bagikan