TAKARANEWS – Menurut laporan, Tesla sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah India untuk mendirikan pabrik dengan kapasitas produksi 500 ribu unit per tahun dan menjual mobil listriknya dengan harga terendah sekitar 2 juta rupee atau sekitar Rp300 juta.
Informasi ini disampaikan oleh Times of India pada Jumat (14/7), berdasarkan sumber dari pemerintah India.
CEO Tesla, Elon Musk, dikabarkan berkeinginan menjadikan India sebagai basis ekspor mobil listriknya ke wilayah Indo-Pasifik.
Meskipun harga mobil listrik Tesla sebesar Rp300 juta tersebut masih dua kali lebih mahal dari harga mobil listrik termurah di India, seperti MG Comet.
Selain itu, harga mobil listrik Tesla tersebut juga lebih tinggi daripada Tata Nexon EV, yang merupakan mobil listrik paling laris di India.
Pada tahun lalu, rencana investasi Tesla di India tertunda setelah pemerintah menolak untuk menurunkan pajak impor mobil. Pajak impor mobil listrik di India saat ini sebesar 100 persen.
India berharap Tesla akan memproduksi kendaraannya di dalam negeri, tetapi Tesla ingin terlebih dahulu menguji permintaan dengan mengekspor kendaraan ke India.
Dalam pendekatan baru, Tesla kembali melakukan pembicaraan dengan pemerintah India pada bulan Mei, untuk membahas potensi insentif untuk mobil listrik Tesla dan produksi baterai.
Pembicaraan kali ini dipimpin oleh Kementerian Perdagangan dan Industri. Harapannya, kesepakatan terbaik akan tercapai dengan melibatkan produksi lokal dan ekspor.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, telah mendorong perusahaan asal Amerika Serikat ini untuk melakukan investasi besar di negaranya saat bertemu dengan Elon Musk pada bulan Juni.
