Pemasangan Chattra di Stupa Induk Borobudur Dinilai Bawa Energi Baik
Pengunjung Stasiun MRT Jakarta melihat video imersif yang menampilkan Candi Borobudur.(Dok.MI)

BHIKKU Dhammakaro Mahathera dari Yayasan Sangha Theravada Indonesia menyambut baik pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 18 September 2024 mendatang. Menurutnya keberadaan chattra tersebut akan memberikan energi baik bagi kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia.

“Secara Budhist, kami sangat mendukung dan menyambut baik pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur karena secara bentuk candi itu kadi lengkap karena ada payungnya,” cetus Bhikku Dhammakaro saat dihubungi Media Indonesia melalui telepon pada Selasa (10/9).

Bhikku memaklumi adanya pro kontra di masyarakat, terutama di media sosial terkait pemasangan chattra tersebut. Hal itu karena Candi Borobudur tidak hanya milik penganut Buddha, tapi juga milik seluruh Bangsa Indonesia. Candi peninggalan Wangsa Syailendra itu juga merupakan bangunan cagar budaya.

Baca juga : Pemasangan Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur Disambut Baik

Akan tetapi, pejabat yang berkepentingan sudah membuat keputusan untuk memasang chattra tersebut. Namun sebelum ini, semua pihak yang berkepentingan, termasuk tokoh agama Buddha sudah diajak bertemu dan berembug terkait rencana pemasangan chattra sejak tahun 2016. Pertemuan dilakukan beberapa kali dan semua pihak sudah mempresentasikan pendapatnya terkait chatra.

“Mungkin yang tidak setuju, kebetulan tidak datang pada pertemuan tersebut. Saya sendiri beberapa kali ikut pertemuan itu,” ujar Bhikku Dhammakaro.

Setelah melalui proses yang panjang itu, lanjut dia, terbitlah surat keputusan bersama (SKB) empat menteri. Kemudian diputuskan untuk memasang chattra di stupa induk.

Baca juga : PKL Kawasan Candi Borobudur Gugat Pengelola

Dari sisi makna, lanjut Bhikku, semua temuan candi lain termasuk di luar negeri juga memiliki chattra. Sayangnya ia tidak memiliki data arsitektur awal terkait chattra Candi Borobudur karena sudah ribuan tahun lalu.

Namun demikian dalam data arsitektur saat rekonstruksi candi diketahui bahwa Candi Borobudur pun sebenarnya ber-chattra.

“Jadi chattra itu tidak merubah candi, malah melengkapi. Secara spiritual Buddhist chattra itu sudah ada,”ujar Bhikku.

Bhikku Dhammakaro yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Sosial Budaya Vassa Vihara Saddhapala ini menggambarkan keberadaan chattra sama seperti keberadaan kubah atas masjid. Puncak itu juga memiliki fungsi sebagai penangkal ataupun peredam petir. Kondisinya juga baik secara energi. Atau dengan kata lain akan memberikan energi baik.

“Borobudur tidak hanya untuk agama, tapi untuk nusantara dan sebagai pusat nusantara. Jadi harapannya pemasangan chattra ini akan memberikan energi baik bagi Indonesia, terutama untuk kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia,” pungkas Bhikku Dhammakaro. (TS/J-3)



Sumber Link