Anak Disuruh Tutup Mata saat Ada Adegan Ciuman

Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mendampingi si buah hati yang masih di bawah umur ketika menonton film, baik di televisi maupun di bioskop. Adegan ciuman kerap membikin orang tua sontak menutup kedua mata anaknya.

Pertanyaannya, apakah menutup kedua mata anak adalah pilihan yang tepat atau justru salah?

Psikolog klinis anak dan keluarga Anna Surti Ariani mengatakan bahwa larangan, yang salah satunya dilakukan dengan menutup mata anak saat ada adegan ciuman, justru akan membuat anak lebih penasaran akan sesuatu hal. Alih-alih menurut, anak justru akan mencari tahu tentang hal-hal yang membuat mereka penasaran dengan lebih dalam ke temp

“Memang ada orang-orang yang melarang karena takut, bukan untuk mengundang penasaran, tapi memang takut anaknya mengalami hal-hal tertentu. Anak, tuh, kalau dilarang-larang malah tambah penasaran,” kata Anna saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (10/3).

“Jadi sarannya, sebaiknya memang kalau ada hal-hal yang seperti itu, daripada sekadar kita larang-larang, justru lebih baik kita ajak anaknya untuk ngobrol,” lanjutnya.

Obrolan antara anak dan orang tua dibutuhkan agar si kecil tidak tersesat di tengah jalan. Pasalnya, rasa penasaran kerap kali membuat seorang anak berusaha mencari tahu tentang sesuatu melalui sumber-sumber yang kurang tepat.

“Kalau misalnya anak punya pertanyaan, dia punya kebingungan, dia punya hal-hal yang menarik buat dia, lalu dia merasa bahwa orang tuanya enggak bisa diajak ngobrol soal ini, dia pasti akan cari ke orang lain. Belum tentu orang lain itu adalah orang yang bertanggung jawab,” jelas Anna.

Orang tua, lanjut Anna, harus menjadi sumber pengetahuan bagi anak.

“Kalau misalnya kita enggak bisa jadi orang tua yang menjadi sumber pengetahuan bagi anak kita, ya, jangan salahin kalau dia cari-cari ke tempat yang enggak bertanggung jawab,” tutur Anna.

Menurutnya, salah satu tanggung jawab orang tua adalah membekali diri dengan pengetahuan-pengetahuan, menambah wawasan, dan keterampilan agar bisa menghindari hal-hal negatif yang tidak diinginkan terjadi pada anak.

“Wawasan kita sebagai orang tua harus ditambah, keterampilan kita sebagai orang tua harus ditambah, supaya kalau anak melakukan hal-hal semacam itu atau tanpa sengaja ada isu-isu seksualitas yang dia alami, ya, orang tua bisa bantu,” pungkasnya.

Sumber: CNN Indonesia

Bagikan