Mengenal Angin Duduk yang Sering Dikira Masuk Angin dan Cara Mengatasinya

TAKARANEWS – Angin duduk terjadi ketika aliran darah dan pasokan oksigen ke otot jantung terhambat atau terganggu, yang menyebabkan nyeri di dada seperti tertekan atau tertindih. Meskipun angin duduk muncul secara singkat, banyak orang menganggapnya sebagai masalah sepele.

Angin duduk seringkali disamakan dengan gejala masuk angin, dan kerokan sering digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi angin duduk.

Masuk angin adalah kondisi umum dengan gejala seperti demam, pusing, kembung, dan mual. Terkadang, masuk angin juga dapat menyebabkan nyeri dada.

Sementara itu, angin duduk atau angin pectoris adalah kondisi yang terjadi akibat penyakit jantung koroner, di mana arteri jantung menyempit dan menyebabkan nyeri dada. Banyak orang bingung dalam membedakan keduanya. Padahal, angin duduk merupakan kondisi darurat yang berbahaya dan dapat menyebabkan serangan jantung jika tidak segera ditangani oleh tenaga medis.

Berikut ini adalah beberapa gejala angin duduk yang perlu diwaspadai, seperti dilaporkan oleh heart.org:

  • Nyeri dada muncul setelah melakukan aktivitas fisik.
  • Nyeri berlangsung dalam waktu singkat, sekitar 5 menit.
  • Gejala nyeri cenderung mereda setelah istirahat.
  • Napas menjadi pendek.
  • Nyeri dapat menjalar ke leher, bahu, dan lengan.
  • Terkadang, angin duduk juga menyebabkan mual, pusing, dan kelemahan.
  • Kerokan adalah pengobatan tradisional yang banyak digunakan untuk mengatasi masuk angin.

Menurut Kementerian Kesehatan (2022), kerokan dapat meningkatkan aliran darah, metabolisme tubuh, mengurangi peradangan, meregangkan otot, dan memberikan efek nyaman.

Kerokan efektif untuk mengatasi masuk angin, tetapi tidak dianjurkan dilakukan terlalu sering. Namun, dalam kasus angin duduk, pengobatan dengan kerokan tidak akan efektif, dan diperlukan penanganan medis yang tepat.

Angin duduk atau angin adalah kondisi yang serius dan tidak boleh dianggap sepele. Jika mengalami angin duduk, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan semua aktivitas segera.

Kemudian, beristirahat dan atur napas untuk merilekskan diri. Setelah nyeri mereda, sebaiknya berbaring dengan kepala sedikit lebih tinggi dari badan. Setelah itu, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dokter umumnya akan meresepkan obat seperti nitrogliserin untuk melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah, atau beta blocker untuk menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.

Selain itu, dokter juga mungkin meresepkan Ace Inhibitor untuk membantu mengurangi tekanan darah dan risiko serangan jantung akibat penyempitan arteri koroner.

Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin menyarankan pemasangan ring jantung atau bypass jantung.

Sumber: kompas.com

Bagikan