Senjata Nuklir Rusia Jadi Pilihan Bila Ukraina Raih Kemenangan

TAKARANEWS – Ukraina, yang sedang berperang melawan invasi Rusia, kini mulai meraih keberhasilan. Namun, Rusia terlihat memiliki ide mengenai penggunaan senjata nuklir yang sebaiknya dihentikan. Kabar ini diambil dari laporan Reuters, tanggal 31 Juli 2023, di mana otoritas Kyiv menyatakan bahwa pasukan mereka berhasil mencapai sejumlah kemajuan dalam usaha merebut kembali wilayah yang diduduki oleh pasukan Moskow, meskipun dengan kecepatan yang belum sesuai harapan.

Pada tanggal 17 Juli sebelumnya, Presiden Rusia, Putin, menyatakan bahwa serangan balasan Ukraina untuk mengusir mundur pasukan Moskow telah gagal. Putin mengungkapkan ini dalam sebuah wawancara televisi yang dikutip oleh kantor berita AFP.

Namun, para kritikus Kremlin sebelumnya telah menuduh Medvedev, seorang mantan Presiden Rusia, mengeluarkan pernyataan yang ekstrem dalam usaha untuk menghentikan negara-negara Barat dalam memasok persenjataan ke Ukraina.

Ukraina tengah berjuang merebut wilayahnya yang dianeksasi dan diduduki oleh Rusia sejak invasi dimulai pada Februari 2022. Langkah aneksasi tersebut menuai kecaman dari mayoritas negara-negara Barat.

Pada tanggal 29 Juli, Putin menyatakan bahwa tidak ada perubahan signifikan dalam situasi medan perang dalam beberapa hari terakhir.

Terkait ide penggunaan senjata nuklir, ide ini berasal dari Dmitry Medvedev, mantan Presiden Rusia, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin. Melalui media sosial, Medvedev menyatakan bahwa Rusia harus menggunakan senjata nuklir jika serangan balasan Kyiv berhasil.

Medvedev menegaskan bahwa Moskow kemungkinan akan terpaksa keluar dari doktrin nuklirnya jika serangan balasan Ukraina berujung pada keberhasilan atau mengancam wilayah Rusia.

“Bayangkan jika… serangan balasan, yang didukung oleh NATO, berhasil dan menguasai sebagian wilayah kita, maka kita mungkin terpaksa menggunakan senjata nuklir sesuai dengan aturan dekrit dari Presiden Rusia,” tegas Medvedev dalam pernyataannya pada tanggal 30 Juli.

“Kita tidak akan memiliki pilihan lain. Jadi, musuh-musuh kita harus berharap akan keberhasilan prajurit kita. Mereka yang akan memastikan agar api nuklir global tidak menyala,” tambahnya.

Pernyataan Medvedev ini sepertinya merujuk pada doktrin nuklir Rusia, yang menegaskan bahwa senjata nuklir hanya boleh digunakan sebagai tanggapan atas agresi yang menggunakan senjata konvensional dan mengancam keberadaan Rusia.

Sumber: detik.com

Bagikan