Pro Dan Kontrak Jus Untuk Bayi

TAKARANEWS – Perhatian terhadap pola makan bayi sangat penting karena mereka sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Salah satu perubahan yang menarik adalah pengenalan makanan baru, namun perlu diingat bahwa tidak semua makanan cocok untuk bayi, termasuk jus. Mengapa? Artikel ini akan menjelaskan mengapa memberikan jus pada bayi tidak disarankan, kapan jus boleh diberikan, dan bagaimana cara memperkenalkannya dengan bijak.

Menurut Dr. Ashanti Woods, seorang dokter anak di Mercy Family Care Physicians di Baltimore, Maryland, mengonsumsi jus secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan pada bayi, termasuk masalah gigi, obesitas, dan gizi buruk secara keseluruhan. Selain itu, konsumsi jus berlebihan pada bayi juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes di kemudian hari.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi di bawah usia 12 bulan hanya minum ASI atau susu formula. Setelah bayi berusia enam bulan, cairan lain dapat diperkenalkan, tetapi ASI atau susu formula tetap menjadi cairan utama yang dikonsumsi oleh bayi. Jus baru bisa diberikan setelah bayi berusia satu tahun, dan jumlah jus yang direkomendasikan bervariasi berdasarkan usia. Misalnya, bayi berusia 12 bulan hingga tiga tahun sebaiknya hanya mengonsumsi 118 ml jus per hari.

Meskipun jus buah terlihat sehat, sebagian besar nutrisi penting seperti serat dan nutrisi lainnya tidak terkandung dalam jus. Selain itu, jus buah mengandung kalori dan gula yang tinggi, yang dapat menyebabkan obesitas dan kurang bernutrisi. Memberikan jus pada bayi juga dapat mengembangkan preferensi makanan dan minuman yang lebih manis di masa depan serta mengurangi rasa manis alami dari buah-buahan segar.

Masalah kesehatan lain yang terkait dengan jus adalah kerusakan gigi, masalah kesehatan mulut, dan diare. Banyak jus mengandung sorbitol yang tinggi, yang dapat menyebabkan diare dan dehidrasi jika dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, jus buah juga bukan pengganti buah-buahan segar karena buah utuh mengandung lebih banyak nutrisi dan serat penting serta lebih sedikit gula daripada jus buah.

Namun, terdapat pengecualian ketika jus buah dapat membantu meringankan sembelit pada bayi. Dalam kasus ini, dokter anak mungkin merekomendasikan jus dalam jumlah tertentu untuk membantu mengatasi sembelit. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan jus sebagai pengobatan sembelit pada bayi.

Jika kita memutuskan untuk memperkenalkan jus pada bayi yang sudah berusia satu tahun, penting untuk memilih jus yang 100% asli tanpa tambahan pemanis. Jus juga dapat dicampur dengan air untuk mengurangi kandungan gula. Selain itu, disarankan untuk menyajikan jus pada waktu makan saja dan menggunakan cangkir terpisah untuk jus agar tidak tercampur dengan susu, susu formula, atau air.

Penting untuk diingat bahwa jus bukanlah kebutuhan utama dalam pola makan bayi. Lebih baik memberikan makanan utuh seperti buah-buahan segar yang mengandung lebih banyak nutrisi dan serat penting. Jus buah sebaiknya dianggap sebagai suguhan yang diatur dengan bijak, seperti minuman manis lainnya.

Dalam mengenalkan jus pada bayi, kita harus mempertimbangkan panduan dan rekomendasi dari dokter anak serta memilih opsi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Dengan mengambil langkah yang bijaksana dalam memberikan jus dan mengutamakan nutrisi yang tepat, kita dapat memastikan bahwa bayi tumbuh sehat dan berkembang dengan baik.

Bagikan