Mengenali Gejala Kadar Gula Darah yang Buruk pada Diabetes

TAKARANEWS – Diabetes mellitus adalah kondisi medis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi atau tidak seimbang dalam tubuh. Kadar gula darah yang buruk adalah karakteristik utama dari diabetes, di mana tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin dengan efektif. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan dalam mengatur kadar gula darah. Tingginya kadar gula darah dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan komplikasi serius pada organ dan sistem tubuh.

Meskipun beberapa gejala diabetes seperti sering merasa haus, sering buang air kecil, kelelahan yang berlebihan, dan penurunan berat badan yang tidak dijelaskan sudah dikenal, ada juga gejala yang dapat menjadi indikator kadar gula darah yang buruk. Berikut adalah 5 gejala yang dapat menunjukkan adanya masalah dengan kadar gula darah:

1. Brain fog

Istilah “brain fog” tidak secara khusus dikaitkan dengan kadar gula darah yang buruk, tetapi fluktuasi signifikan dalam kadar gula darah dapat mempengaruhi impuls antar neuron di otak. Ketika gula tidak dapat masuk ke dalam sel dengan efektif, gula tersebut akan menumpuk dalam sirkulasi darah, menyebabkan hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi). Peningkatan tiba-tiba ini dapat merusak pembuluh darah dan mengganggu aliran darah ke otak, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kemampuan berpikir secara rasional dan fungsi kognitif.

2. Rasa lapar yang terus-menerus

Rasa lapar yang tidak hilang-hilang atau ngidam makanan tertentu dapat menjadi tanda kadar gula darah yang tidak seimbang. Fluktuasi glukosa yang signifikan dalam tubuh dapat mempengaruhi hormon lapar, seperti leptin, yang mengatur rasa kenyang. Ketika kadar gula darah meningkat dengan cepat setelah mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula, tubuh akan melepaskan insulin untuk menurunkan gula darah. Kadar insulin yang tinggi juga dapat mempengaruhi sensitivitas hormon lapar, yang dapat menyebabkan rasa lapar yang terus-menerus meskipun sudah makan secukupnya.

3. Eksim

Eksim adalah gangguan kulit inflamasi yang dapat dipicu atau diperburuk oleh peningkatan kadar gula darah. Gejala eksim meliputi kulit kering, gatal, peradangan, dan bercak kemerahan pada kulit. Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi fungsi sistem kekebalan tubuh dan proses penyembuhan kulit, sehingga meningkatkan risiko eksaserbasi eksim. Selain itu, peningkatan kadar gula darah juga dapat mempengaruhi keseimbangan mikrobiota kulit, yang dapat membuat kulit lebih rentan terhadap peradangan dan infeksi.

4. Kerontokan rambut pada wanita

Kerontokan rambut pada wanita dapat terkait dengan kadar gula darah yang tinggi atau tidak terkontrol. Peningkatan kadar glukosa dalam tubuh wanita dapat menyebabkan peningkatan hormon testosteron, yang dapat mengganggu pertumbuhan rambut secara normal. Selain itu, lonjakan gula darah yang merusak aliran darah juga dapat menyebabkan kekurangan oksigen pada sel-sel rambut, yang dapat menghambat pertumbuhan rambut dan menyebabkan kerontokan.

5. Jantung berdebar

Jantung berdebar adalah kondisi di mana seseorang bangun dengan berkeringat dan jantung berdetak kencang pada pagi hari. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat dari fluktuasi glukosa yang signifikan setelah makan malam sebelumnya. Respon insulin tubuh terhadap lonjakan gula darah dapat menyebabkan penurunan gula darah yang cepat, yang dapat memicu gejala seperti berkeringat dan jantung berdebar pada pagi hari.

Untuk mencegah gejala yang berkaitan dengan kadar gula darah yang buruk, penting untuk menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan rendah indeks glikemik, yang dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Selain itu, penting juga untuk mengikuti program pengelolaan diabetes yang direkomendasikan oleh tenaga medis dan memantau kadar gula darah secara teratur.

Apabila Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki kekhawatiran mengenai kadar gula darah Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan yang berkualifikasi. Mereka akan dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.

Bagikan